Menikahlah Sebelum Mapan Agar Istri dan Anak-Anakmu Tahu Arti Perjuangan
Dan
entah karena apa saya teringat dengan kata-kata yang dibuat judul
diatas, Buktinya banyak kita lihat pasangan suami istri yang ketika
belum menikah rezeki seret namun setelah nikah terasa lebih dari cukup
dan akhirnya bisa hidup mapan.
Berbahagialah bagi mereka yang berani menikah sebelum mapan. Beruntunglah bagi mereka yang mendapatkan pasangan yang belum mapan.
Banyak dari mereka yang selalu menunda menikah dengan alasan hidupnya belum mapan. Padahal kata 'mapan' sendiri relatif. setiap orang punya penafsiran yang berbeda tentang arti kata 'mapan'.
Bagi saya sendiri, arti kata 'mapan' sebenarnya sangat luas, bukan hanya mencakup perkara kekayaan duniawi saja, bisa jadi arti mapan adalah soal kesanggupan seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Jika kata mapan hanya diartikan sebatas uang atau jabatan, bukankah sering kita lihat mereka yang secara materi bisa dikatakan lebih dari cukup dan sukses dalam berkarir namun tak kuasa ketika menghadapi ego dan amarahnya sendiri?
Buat apa punya banyak harta, karir gemilang namun tak punya rasa tanggung jawab pada keluarga. Banyak kita lihat suami yang rela membuat istri dan anak-anaknya 'susah' bahkan suka memanjakan diri sendiri , atau malah bisa jadi hobinya memanjakan selingkuhannya. Artinya harta yang melimpah sama sekali tak akan berguna dalam sebuah pernikahan jika kita tak punya 'cinta' untuk menjalaninya.
Tidak sedikit suami yang sudah 'mapan' duluan sebelum menikah merasa bahwa dialah yang memiliki 'uang' dialah yang punya 'penghasilan', dialah yang bisa mempunyai 'kemapanan', orang-orang bertype seperti ini sering tidak menghargai dan merendahkan istrinya.
'Jika Kamu nekat menikah sebelum mapan, lantas istri dan anakmu dikasih makan apa? Mau makan cinta?' Barangkali pertanyaan itulah yang akan sering dilontarkan. Tapi mereka lupa bahwa mapan dan tanggung jawab merupakan dua hal yang berbeda. Dan yang dibutuhkan dalam hubungan pernikahan bukan harta dunia yang melimpah, Namun hanya satu: Tanggung jawab!
Menikahlah sebelum mapan, karena ini adalah pilihan orang-orang cerdas, yang hidupnya dipenuhi rasa optimis yang melimpah sekaligus empati yang mendalam. Bagi kamu yang sedang mencari pasangan, Carilah orang yang seperti ini. Pilihlah orang yang mengajak Kamu menuju sukses dan bahagia, bukan orang yang sudah 'merasa' sukses lalu hanya akan menjadikanmu hanya sebagai 'pelengkap' saja.
Menikahlah sebelum kamu mapan, agar istri dan anak-anakmu dibesarkan bersama dengan kesulitan yang kamu hadapi, agar istri dan anakmu kenyang dengan kebesaran dan keajaiban Allah, jangan sampai kamu tinggalkan anak istrimu dalam keadaan tidak paham bahwa sejatinya hidup adalah sebuah proses perjuangan.
*************
Berikut adalah beberapa komentar dari netizen terkait 'menikah sebelum mapan' yang ditulis oleh akun Fahd Pahdepie,
Memang harus menikah dulu baru MAPAN, soalnya sudah banyak kejadian mapan dulu lalu menikah ujung-ujungnya malah di GREBEK PAK RT...hehehe.... (Anang Arifuddin)
Mapan atau tidaknya seseorang bukan merupakan tolak ukur untuk menikah atau tidak menikah, karena pasangan sejati hendaknya setia baik susah maupun senang, lihatlah nabi ayyub yang ditinggal oleh istrinya ketika Allah memberi cobaan berupa sakit dan jatuh miskin, itulah tanda cinta istri yang hanya berlandaskan pada materialisme bukan pada keimanan.. bisa jadi kalau mereka yang menikah dikarenakan suami yang mapan dan suatu saat jatuh miskin, apa ada jaminan istri masih setia? (Sylmi Salamun)
Kemapanan relatif bagi setiap orang... yang terpenting adalah antara pasangan sudah tahu tugas dan tanggung jawab masing-masing (Luluk Nur Hidayah)
Allah sudah menjamin ... tidak usah takut dengan apa yang belum tentu terjadi.. toh Allah sudah menjamin, ayam dalam kandangpun bisa makan... yang penting kita punya mental yang kuat ilmu yang cukup dengan izin Allah insyaallah semua akan lancar dan sejahtera dengan menjadi keluarga Sakinah mawadah warrahmah.. Aamiin (Al Khan)
Kalau nikahnya di niatkan untuk menyempurnakan agama dan semata mata hanya mencari keridhoan Allah pasti enak ngejalaninnya... (Herman Nya Ani)
Nikah kok nunggu mapan.. sing nunggu mapan ki kawin... mapan turu sig lagi kawin... (Santoso Hasan)
Menikah bukan karena kemapanan atau tidaknya seseorang dalam materi namun jika seseorang merasa mampu untuk membina rumah tangga yang bahagia, baik itu dalam materi maupun dalam tanggung jawab sebagai suami maka menikahlah. Kalau menyangkut rizki atau kemampanan dalam sebutan lainya isya Allah itu Allah yang kuasa akan hal itu. (Rendy Maifal)
Lebih indah mapan bersama saat sudah halal dan menikah, nikmatnya bisa dirasakan bersama (Kenina Shelia)
Mapan nggak harus dari ekonomi. Mapan itu dari segi emosi, kepribadian, akhlak dan yang penting keimanan. Banyak juga kok yang nikah sebelum mapan atau bahkan udah mapan sekalipun, dia kerja keras hingga akhirnya di kasi rezeki sama Allah, tapi di tengah perjalanan cerai gara - gara orang ke tiga. Itu karena imannya kurang. Kalau dari segi ekonomi kita jangan khawatir. Percaya aja sama Allah, rejeki kita udah di atur kok, asal tetep kerja keras. (Fredy Bagus)
Semua komen di atas ada benarnya... tapi ada beberapa yang mempertanyakan... apa mau orang tua perempuan dipinang alakadarnya... kita jangan munafik ... umumnya keluarga perempuanlah yang menentukan berapa dana yang diminta...memang agama tidak ada mnentukan... kalau nikah di KUA saja.. fitnah bertebaran... kenapa nikah di kua... hamil ya... padahal gak ada apa-apa... tapi berita negatif dah nyebar...banyaklah macamnya...saya sudah sering ngalami... keluarga saya banyak yang laki-laki... minang terus... jadi udah pengalaman... dan saya sekarang punya anak laki.. 28 tahun, belum nikah dan baru kerja... pastinya bersiap akan hadapi kayak gini kalau mau minang anak orang (Wahidah Awang)
Lalu bagaimana pendapat kamu tentang 'Menikah Sebelum Mapan'? Setujukah?
Berbahagialah bagi mereka yang berani menikah sebelum mapan. Beruntunglah bagi mereka yang mendapatkan pasangan yang belum mapan.
Banyak dari mereka yang selalu menunda menikah dengan alasan hidupnya belum mapan. Padahal kata 'mapan' sendiri relatif. setiap orang punya penafsiran yang berbeda tentang arti kata 'mapan'.
Bagi saya sendiri, arti kata 'mapan' sebenarnya sangat luas, bukan hanya mencakup perkara kekayaan duniawi saja, bisa jadi arti mapan adalah soal kesanggupan seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Jika kata mapan hanya diartikan sebatas uang atau jabatan, bukankah sering kita lihat mereka yang secara materi bisa dikatakan lebih dari cukup dan sukses dalam berkarir namun tak kuasa ketika menghadapi ego dan amarahnya sendiri?
Buat apa punya banyak harta, karir gemilang namun tak punya rasa tanggung jawab pada keluarga. Banyak kita lihat suami yang rela membuat istri dan anak-anaknya 'susah' bahkan suka memanjakan diri sendiri , atau malah bisa jadi hobinya memanjakan selingkuhannya. Artinya harta yang melimpah sama sekali tak akan berguna dalam sebuah pernikahan jika kita tak punya 'cinta' untuk menjalaninya.
Tidak sedikit suami yang sudah 'mapan' duluan sebelum menikah merasa bahwa dialah yang memiliki 'uang' dialah yang punya 'penghasilan', dialah yang bisa mempunyai 'kemapanan', orang-orang bertype seperti ini sering tidak menghargai dan merendahkan istrinya.
'Jika Kamu nekat menikah sebelum mapan, lantas istri dan anakmu dikasih makan apa? Mau makan cinta?' Barangkali pertanyaan itulah yang akan sering dilontarkan. Tapi mereka lupa bahwa mapan dan tanggung jawab merupakan dua hal yang berbeda. Dan yang dibutuhkan dalam hubungan pernikahan bukan harta dunia yang melimpah, Namun hanya satu: Tanggung jawab!
Menikahlah sebelum mapan, karena ini adalah pilihan orang-orang cerdas, yang hidupnya dipenuhi rasa optimis yang melimpah sekaligus empati yang mendalam. Bagi kamu yang sedang mencari pasangan, Carilah orang yang seperti ini. Pilihlah orang yang mengajak Kamu menuju sukses dan bahagia, bukan orang yang sudah 'merasa' sukses lalu hanya akan menjadikanmu hanya sebagai 'pelengkap' saja.
Menikahlah sebelum kamu mapan, agar istri dan anak-anakmu dibesarkan bersama dengan kesulitan yang kamu hadapi, agar istri dan anakmu kenyang dengan kebesaran dan keajaiban Allah, jangan sampai kamu tinggalkan anak istrimu dalam keadaan tidak paham bahwa sejatinya hidup adalah sebuah proses perjuangan.
*************
Berikut adalah beberapa komentar dari netizen terkait 'menikah sebelum mapan' yang ditulis oleh akun Fahd Pahdepie,
Memang harus menikah dulu baru MAPAN, soalnya sudah banyak kejadian mapan dulu lalu menikah ujung-ujungnya malah di GREBEK PAK RT...hehehe.... (Anang Arifuddin)
Mapan atau tidaknya seseorang bukan merupakan tolak ukur untuk menikah atau tidak menikah, karena pasangan sejati hendaknya setia baik susah maupun senang, lihatlah nabi ayyub yang ditinggal oleh istrinya ketika Allah memberi cobaan berupa sakit dan jatuh miskin, itulah tanda cinta istri yang hanya berlandaskan pada materialisme bukan pada keimanan.. bisa jadi kalau mereka yang menikah dikarenakan suami yang mapan dan suatu saat jatuh miskin, apa ada jaminan istri masih setia? (Sylmi Salamun)
Kemapanan relatif bagi setiap orang... yang terpenting adalah antara pasangan sudah tahu tugas dan tanggung jawab masing-masing (Luluk Nur Hidayah)
Allah sudah menjamin ... tidak usah takut dengan apa yang belum tentu terjadi.. toh Allah sudah menjamin, ayam dalam kandangpun bisa makan... yang penting kita punya mental yang kuat ilmu yang cukup dengan izin Allah insyaallah semua akan lancar dan sejahtera dengan menjadi keluarga Sakinah mawadah warrahmah.. Aamiin (Al Khan)
Kalau nikahnya di niatkan untuk menyempurnakan agama dan semata mata hanya mencari keridhoan Allah pasti enak ngejalaninnya... (Herman Nya Ani)
Nikah kok nunggu mapan.. sing nunggu mapan ki kawin... mapan turu sig lagi kawin... (Santoso Hasan)
Menikah bukan karena kemapanan atau tidaknya seseorang dalam materi namun jika seseorang merasa mampu untuk membina rumah tangga yang bahagia, baik itu dalam materi maupun dalam tanggung jawab sebagai suami maka menikahlah. Kalau menyangkut rizki atau kemampanan dalam sebutan lainya isya Allah itu Allah yang kuasa akan hal itu. (Rendy Maifal)
Lebih indah mapan bersama saat sudah halal dan menikah, nikmatnya bisa dirasakan bersama (Kenina Shelia)
Mapan nggak harus dari ekonomi. Mapan itu dari segi emosi, kepribadian, akhlak dan yang penting keimanan. Banyak juga kok yang nikah sebelum mapan atau bahkan udah mapan sekalipun, dia kerja keras hingga akhirnya di kasi rezeki sama Allah, tapi di tengah perjalanan cerai gara - gara orang ke tiga. Itu karena imannya kurang. Kalau dari segi ekonomi kita jangan khawatir. Percaya aja sama Allah, rejeki kita udah di atur kok, asal tetep kerja keras. (Fredy Bagus)
Semua komen di atas ada benarnya... tapi ada beberapa yang mempertanyakan... apa mau orang tua perempuan dipinang alakadarnya... kita jangan munafik ... umumnya keluarga perempuanlah yang menentukan berapa dana yang diminta...memang agama tidak ada mnentukan... kalau nikah di KUA saja.. fitnah bertebaran... kenapa nikah di kua... hamil ya... padahal gak ada apa-apa... tapi berita negatif dah nyebar...banyaklah macamnya...saya sudah sering ngalami... keluarga saya banyak yang laki-laki... minang terus... jadi udah pengalaman... dan saya sekarang punya anak laki.. 28 tahun, belum nikah dan baru kerja... pastinya bersiap akan hadapi kayak gini kalau mau minang anak orang (Wahidah Awang)
Lalu bagaimana pendapat kamu tentang 'Menikah Sebelum Mapan'? Setujukah?
0 Response to "Menikahlah Sebelum Mapan Agar Istri dan Anak-Anakmu Tahu Arti Perjuangan"
Posting Komentar